Eh buset, masa sampe 500 cara sih?
Hahahaha dramatic banget ya judulnya? Halo Puan, bagaimana kabar kalian semua? Semoga baik-baik saja ya! Nah, gimana, udah pada baca belum artikel-artikel kita sebelumnya yang ngebahas seputar “Sutradara”? Kira-kira ada yang tertarik enggak? kalau Mimin sih, tertarik!
Kebetulan kemarin Mimin searching-searching nih, bagaimana sih langkah-langkah untuk menjadi seorang sutradara? Barangkali Puan juga tertarik, jadi dengan baik hati Mimin share deh nih beberapa tipsnya! Cuss..langsung dibaca!
SATU. Tidak Harus Langsung Menjadi Sutradara
Maksudnya apa? Maksudnya adalah jika Puan ingin terjun di dunia perfilman khususnya bagian sutradara, Puan bisa lho, memulai karier menjadi seorang aktris/aktornya terlebih dahulu atau mungkin menjadi bagian tim lainnya seperti bagian art, editor, dan lainnya. Hal ini akan melatih Puan untuk memahami dinamika dunia perfilman itu terlebih dahulu. Ibarat nih, sebelum menjadi seorang guru kita bisa memulai dulu untuk menjadi seorang murid. Asik..
DUA. Mengikuti Pendidikan Perfilman
Enggak mutlak sih, Puan. Namun, dengan memiliki ilmu dalam bidang tersebut bisa menjadi nilai lebih buat kamu.
TIGA. Perbanyak Referensi dan Inspirasi
Untuk menjadi seorang sutradara, tentunya harus memperbanyak referensi dan inspirasi lho, Puan! Seperti menulis, tentunya kita tidak hanya menggunakan satu referensi saja karena pasti bakal terkesan monoton dan kaku. Kalau Mimin nih suka banget sama film HER karena cinematic-nya yang bagus banget menurut Mimin, tentunya nanti kalau Mimin (bismillah) buat film, film HER akan menjadi inspirasi Mimin dalam pengambilan cinematic-nya. Bagaimana kalau Puan?
EMPAT. Practice Makes Perfect
Setelah Puan yakin akan membuat film dan kemudian hasilnya sudah selesai, lalu, datanglah saran serta kritik dari orang-orang yang mengatakan bahwa film karya Puan belum sebagus itu. TIDAK APA-APA. Mimin kasih tau nih, (seorang pemula) untuk membuat suatu adonan kue perlu beberapa kali percobaan agar hasil kue itu dapat dinikmati banyak orang. Begitu juga dalam membuat film, Puan perlu berlatih berkali-kali agar nantinya film yang dihasilkan oke dan dinikmati oleh banyak orang.
LIMA. Jangan Ragu Ikut Festival
Setelah Puan sudah banyak menghasilkan karya film, jangan ragu untuk mendaftarkan film milik Puan ke festival-festival film pendek yang ada di Indonesia. Selain mengenalkan film milik Puan, dengan Puan mengikuti festival-festival itu, Puan jadi memiliki banyak relasi sebagai media tukar pikiran dalam mendiskusikan sebuah film!
