Siapa diantara Puan yang punya hobi menonton? Entah itu film, drama, series, sinetron, dan lain-lain. Salah satu genre yang nggak boleh ketinggalan untuk melengkapi experience kita dalam dunia pernontonan yaitu horor nih, Puan.
Film yang bergenre horor menciptakan ilusi ketegangan dan bahaya melalui visual, suara, dan cerita. Film horror dirancang untuk membangkitkan rasa takut, stress, dan tegang. Sehingga saat merasakan hal tersebut tubuh kita melepaskan beberapa hormon, diantaranya hormon norepinefrin, kortisol, dan adrenalin. Lalu bagaimana dengan respon tubuh kita saat hormon ini dilepaskan? Tubuh kita akan mengalami pelebaran pupil, peningkatan denyut jantung, dan ketegangan otot.
Terpicunya hormon adrenalin membuat film horror menarik untuk ditonton loh, Puan. Hal ini yang membuat kita walaupun merasakan takut atau tegang, tetap ingin melanjutkan film horror sampai selesai. Namun, jika kita memiliki gangguan kecemasan atau mudah marah, sebaiknya kita tidak menonton film horror ya Puan. Dr. Pamela Rutledge, salah satu psikolog di bidang media mengatakan, “Ketika menonton film horror kamu perlu mengenali selera dan toleransimu sendiri.” Artinya kita juga harus tahu sampai mana batas film horror yang mampu kita nonton, Puan. Jika kamu sudah merasa tidak nyaman, cemas, hingga tidak bisa tidur, lebih baik untuk mengakhirinya dan segera pergi tidur.
Selama Puan menyaksikan film horror, secara tidak langsung kamu membuat otot berkontraksi. Otak primitif akan mendeteksi semacam ancaman yang kemudian akan memberikan alarm atau sinyal sehingga kamu siap menghadapi apa pun yang akan terjadi di sekitarmu. Maka tak jarang ketika sedang menonton film horror kita secara reflek teriak atau melempar sesuatu saat ada jumpscare kan, Puan?
Selanjutnya yang terjadi pada tubuh kita ketika menyaksikan film horror yaitu pembakaran kalori meningkat, Puan. Menurut Brian Lamb School of Communication di Purdue University, dengan menonton film horror dapat memberi tubuh sentakan, rasa takut, dan kaget, yang meningkatkan pembakaran kalori dan membentuk efek perasaan senang. Kondisi ini disebut proses transfer eksitasi, yang juga disertai dengan peningkatan detak jantung, tekanan darah, dan pernapasan.
Wah, banyak juga kan Puan hal-hal yang terjadi pada tubuh kita saat menonton film horor. Selama pandemi, film horor apa saja nih yang sudah Puan tonton?
REFERENSI:
- https://nasional.republika.co.id/berita/q0a5zo3122000/ini-yang-terjadi-pada-tubuh-ketika-kita-nonton-film-horor Diakses pada tanggal 10 Desember 2021
- https://www.idntimes.com/health/medical/eka-amira/hal-yang-terjadi-pada-tubuh-saat-menonton-film-horor-c1c2/5 Diakses pada tanggal 10 Desember 2021
- Layanan Psikologi on Instagram: “Film horor memang seru untuk ditonton karena banyak hormon-hormon yang terlibat di dalam tubuh bereaksi. Lebih jelasnya, simak video…” Diakses pada tanggal 10 Desember 2021
Author: Annisa Zahwatul Ummi