Memaknai “Rehat” Ala Kunto Aji

Puan Bisa
2 min readJul 10, 2021

--

“Tenangkan hati, semua ini bukan salahmu

Jangan berhenti, yang kau takutkan takkan terjadi”

Jangan bilang Puan bacanya sambil nyanyi? hahaha. Puan, di sini siapa yang masih belum kenal Kunto Aji? Kayaknya sudah hampir semua dari kita yang mengenal sosok laki-laki berkacamata itu ya.

Meluncurkan album Mantra-Mantra pada tanggal 14 September 2018 lalu, Kunto Aji berhasil menjadikan beberapa lagu di dalam album tersebut menempati top charts yang diminati oleh masyarakat Indonesia. Mengangkat isu kesehatan mental pada beberapa lagunya, laki-laki berambut ikal tersebut mengatakan bahwa sebenarnya lagu-lagu tersebut ia buat untuk dirinya sendiri. Melalui wawancaranya bersama Greatmind.id, ia mengatakan tujuan utama dari album ini adalah menolong orang-orang yang pernah merasakan seperti apa yang ia rasakan (read: mental jatuh) terbantu melalui lirik lagu-lagunya.

Melihat beberapa lagu pada album mantra-mantra, ada satu lagu nih yang cukup menarik perhatian. Kalau bagi Mimin sih, lagu ini sangat Mimin rekomendasikan untuk didengar mengingat kehidupan di masa sekarang ini. Tren gaya hidup “hustle culture” di masa pandemi sekarang khususnya pada generasi muda membentuk pribadi yang tidak mengenal kata lelah dikarenakan kesuksesan yang mereka ingin capai. Padahal segala sesuatu yang berlebihan tidak baik dan tentunya kita membutuhkan REHAT.

Kunto Aji sendiri memaknai kata “Rehat” sebagai sudut pandang lain kita ketika sedang mengerjakan sesuatu. Tidak selalu kata rehat mengartikan sesuatu hal berhenti dikerjakan. Ia mengatakan pada wawancaranya dengan Greatmind.id, “Ketika pikiran rehat, pikiran jadi bisa memilih mana yang prioritas atau bukan.”

Sama halnya dalam memandang suatu kehidupan, di kala semua orang serba mengejar apa yang ia ingin capai, tak disadari orang tersebut sampai melupakan apa yang ia prioritaskan. Kadang, mengorbankan diri lembur malam, sarapan sambil multitasking di depan laptop atau mengorbankan hari minggu demi hal-hal yang diinginkan. Memang, ada kalanya harus seperti itu, namun bukankah lebih baik semuanya harus seimbang?

Jadi, bagaimana Puan? sudahkan kamu menyisakan waktu untuk rehat akhir-akhir ini?

Author:

Namratul Ulya F

--

--

Puan Bisa
Puan Bisa

Written by Puan Bisa

Komunitas perempuan muda yang mendukung pengembangan karir, self-improvement, dan mental health. #MariBerkembangBersama

No responses yet