Mengenal Emotional Sponge, Sosok yang Gampang Berempati dengan Orang Lain.
Segala sesuatu yang berlebihan tidaklah pernah baik, Puan. Termasuk dalam berempati kepada orang. Mengapa? Karena berempati terlalu berlebihan kepada orang di sekitarmu akan membuat kami menjadi seseorang yang mudah emotional sponge. Emotional Sponge sendiri diartikan sebagai seseorang yang dengan mudahnya menyerap emosi di sekitarnya sehingga hal tersebut berdampak pada dirinya.
Menurut Psychology Today, seseorang yang memiliki empati yang sangat tinggi, ia dapat merasakan nuansa emosional dibandingkan oleh orang-orang di sekitarnya, tak jarang ia secara tak sadar terdorong untuk membuat segalanya menjadi lebih baik.
Misal, ketika Puan sedang berada di suatu pesta, Puan dapat merasakan bahwa salah satu teman Puan sedang bersedih walaupun ia tak mengatakannya pada saat itu juga. Lalu, Puan berinisiatif untuk tidak bersenang-senang dan duduk di samping teman Puan pada saat itu juga.
Menjadi seorang emotional sponge mungkin memiliki kelebihan yakni menjadi sosok yang nyaman sebagai tempat curahan hati. Namun, lama kelamaan hal ini akan mempengaruhi dirinya dan justru kewalahan dengan curahan orang-orang di sekitarnya. Karena kembali lagi, menjadi seorang emotional sponge, secara tak sadar bukannya hanya mendengarkan curhatan, mereka bisa saja memikirkannya berhari-hari dan tenggelam dengan perasaan mereka sendiri, khususnya setelah mendengar cerita teman yang negatif.
Dilansir dari Huffpost, ada beberapa pertanyaan yang bisa mendeteksi apakah Puan seorang emotional sponge atau tidak.
- Apakah Puan sering dilabeli sebagai orang yang terlalu emosional atau sensitif?
- Ketika teman merasa putus asa, apakah Puan juga ikut merasakannya?
- Apakah perasaan Puan mudah terluka?
- Apakah emosi Puan mudah terkurang habis saat berada dalam keramaian dan membutuhkan waktu sendiri untuk memulihkannya?
- Apakah Puan mudah mengalami kebingungan karena berisik, bau-bauan atau pembicaraan yang berlebihan?
- Apakah Puan lebih suka mengambil tempat mobil Puan sendiri sehingga Puan bisa pergi kapan pun Puan mau?
- Apakah dalam mengendalikan stres Puan menjadi orang yang banyak makan?
- Apakah Puan takut untuk terlibat ke dalam hubungan yang lebih intim atau akrab?
Jika Puan menjawab “Ya” dari satu hingga tiga pertanyaan di atas, maka kemungkinan Puan bukan termasuk emotional sponge. Lebih dari tiga? Hmm.. bisa jadi kemungkinan besar Puan termasuk sosok emotional sponge.
Tidak ada yang salah dalam berempati, namun kembali lagi, jangan sampai melupakan diri sendiri saking terlalu empati dengan orang lain ya, Puan!
Author: Namratul Ulya
REFERENSI