Inner child merupakan istilah psikologi yang akhir akhir ini dibicarakan semua orang. Pada dasarnya, inner child adalah sebuah konsep yang menggambarkan sifat dan sikap kekanak-kanakan yang dimiliki setiap orang. Namun, masing-masing individu tidaklah sama karena inner child terbentuk dari pengalaman saat masih anak-anak, Puan.
Bisa dibilang inner child merupakan sebagian dirimu yang tidak ikut tumbuh dewasa, menetap, dan bersembunyi menjadi anak-anak di dalam dirimu. Bagian ini terus menyimpan ingatan serta emosi yang pernah kamu alami saat masih kecil, memori baik ataupun buruk.
Banyak orang bahkan secara sadar maupun tidak sadar mengubur perasaan inner child-nya dan menyembunyikannya dengan alih-alih untuk melindungi diri sendiri. Namun, inner child ternyata bisa menyerap energi negatif ketika ia terluka loh. Lalu, sebenarnya apa menyebabkan bisa terluka ya, Puan?
Ada beberapa kejadian yang menjadi pemicu inner child seseorang terluka seperti:
- Kehilangan orang tua
- Terabaikan secara emosional
- Trauma masa kecil
- Kurangnya kasih sayang
Namun inner child dapat diatasi loh, Puan, dengan lima cara dibawah ini. Yuk disimak:
- Identifikasi inner child kamu
Kamu bisa memulai identifikasi inner child-mu seperti melihat kembali kejadian kebelakang atau flashback seperti contoh; dulunya banyak dikritik, maka timbul rasa cemas ketika tidak mendapatkan dukungan atau kamu menjadi korban bullying.
2. Ucapkan permintaan maaf kepada inner child-mu
Katakanlah “Aku minta maaf yaa” kepada dirimu, hal ini bukan semata-mata kamu telah berbuat salah, tetapi kamu sudah memendam dan menyimpan emosi negatif yang cukup lama, sehingga menyebabkan luka dan kenangan buruk itu tertanam dalam dirimu. Permintaan maaf ini menjadi langkah awal untuk mencintai dirimu dan inner child-mu
3. Perhatikan perasaan inner child
Penting untuk memperhatikan perasaan inner child-mu seperti; ketakukan, rasa tidak aman bahkan kegembiraan. Tanyakan lebih sering kapada inner child-mu Puan, sehingga kamu akan lebih tahu dan memperhatikan kebutuhan diri sendiri.
4. Menulis surat untuk inner child-mu
Tuliskan surat untuk inner child melalui secarik kertas, Puan. Kamu bisa menuliskan permintaan maaf jika selama ini menjalani hidup tanpa mempedulikan inner child-mu, tak hanya itu kamu juga bisa menuliskan ingin mengenal lebih jauh inner child agar dapat membangun hubungan lebih kuat untuk kehidupan yang saat ini kamu jalani.
5. Membuka diri
Setelah kamu memahami dan memperhatikan inner child pada dirimu, masuklah ke tahapan untuk membuka diri, Puan. Dalam menjalani selama proses ini, membuka diri menjadi langkah yang bisa dibilang sangat baik. Kamu akan perlahan lahan berdamai dengan masa lalu dan bersahabat dengan inner child-mu.
Dalam menjalani proses seperti di atas memanglah tidak mudah, Puan. Namun, dengan menjalaninya satu-persatu, kamu akan mencapai titik di mana dirimu akan merasa lega dan berdamai secara utuh. Akan tetapi, jika kamu mengalami kesulitan untuk memulai atau menjalaninya sendiri, kamu boleh banget meminta bantuan ahlinya.
REFERENSI:
Author: Yuri Giantini