“Loh, kok gue enggak tau sih berita yang itu..”
“Si Jengkelin kayaknya nge-hide gue deh dari snapgramnya”
“Andai aja gue enggak pulang duluan kemarin, kan gue enggak bakal ketinggalan moment penting!”
Nah, hayoloh kira-kira Puan pernah mengalami kejadian serupa enggak? Puan merasa kesal ketika ketinggalan suatu informasi, merasa enggak up-to-date atau mungkin merasa harus on the phone banget 24/7 gara-gara fear of missing out?
Yup, benar sekali, seperti yang sudah dijelaskan di artikel sebelumnya fear of missing Out merupakan perilaku atau rasa takut untuk ketinggalan sesuatu khususnya informasi di media sosial. Nah, ciri-ciri seseorang mengalami FOMO itu, apa aja sih?
1. Enggak mau pulang duluan!
Puan pernah enggak sih berada di sebuah party dan merasa enggak mau pulang duluan sampai acara itu selesai karena takut ketinggalan informasi atau berita hot padahal you know you’re tired. Ngebayangin kalimat “Elu sih kemarin pulang duluan, jadi gatau kan si blabla gini-gini” seperti membayangkan bakal kehilangan sesuatu yang berharga.
2. Rela mengeluarkan money lebih demi memenuhi “zaman”
Merasa enggak mau ketinggalan, kamu jadi rela mengeluarkan uang lebih dari kemampuan biar selalu dibilang trendy. Hmm, Puan pernah mengalami ini enggak?
3. Terlalu memperdulikan apa kata orang.
“Kamu sih better pakai ini daripada kaos gituan,”
“Kayaknya kamu harus ganti sepatu kamu deh, terlalu gimana gitu,”
Seorang dengan perilaku FOMO tentunya akan lebih mendengar dan mengikuti perkataan orang lain. Secara ia ingin selalu up-to-date dan menganggap orang-orang di sekitar akan membuat ia menjadi trendy dan sesuai zamannya.
4. Merasa dikucilkan atau kehilangan
Ketika Puan melihat foto terbaru dari teman-teman Puan dan tidak ada di foto tersebut, Puan jadi merasa dikucilkan atau iri karena tidak bisa hadir. Padahal, bisa jadi Puan tidak diajak bukan karena dikucilkan, bisa saja momennya kebetulan bertabrakan dengan rutinitas Puan!
5. On the phone 24/7
Perilaku seorang FOMO menjadikan seseorang selalu on the phone setiap saat. Tak jarang mereka jadi tidak menghargai waktu-waktu yang ada. Ketika sedang makan malam dengan keluarga, tangan dan matanya sibuk meng-scroll layar handphone karena takut ketinggalan informasi. Padahal, momen makan malam keluarga jauh lebih berharga daripada foto-foto di media sosial.
Hmm, seandainya Puan merasa ada salah satu atau dua atau mungkin kelima-nya di diri Puan. Percayalah, Puan, tak selamanya apa yang ada di media sosial semuanya nyata, ketinggalan informasi tidak akan membuat Puan langsung kehilangan semuanya. Daripada sibuk cemas dengan ketidakpastian yang ada di media sosial, lebih baik kita hidup dengan menikmati dan menghargai momen-momen yang ada dihadapan kita sekarang.
REFERENSI:
Author:
Namratul Ulya